Kamis, 24 April 2008

Trapped…

Saya terjebak diantara kabel.
Sejak beberapa hari lalu saya berada disini
Diantara belantara kabel
Jangan sampai jatuh terjerat

Pikiranku pun makin ruwet
Menjuntai dan bergelantungan
Menjebak yang lewat
Dan mengurung yang berdiri disana

Manusia dan kabel
Modernitas dan kabel

Pasangan yang sempurna

Sempurna menyempitkan dunia
Di sempitnya kursi
Lalu semakin mengecil
Hilanglah eksistensi

Masih bangga senyummu
Menenteng jebakan kesana-kemari
Mengatakannya prestisius
Aku pun senang melihatnya

Ada satu lagi korban


Jakarta,25 April 2008

Rabu, 02 April 2008

masa UAN dan sekarang ini

Kmarin malam tiba-tiba aq terjebak di pembicaraan yg lama tidak kusentuh.

UAN

Yup, temen kosku di jakarta ini ada yg klas 3 SMA dan jelas bakal menjalani UAN sebentar lagi. Dan malam itu dia baru saja “ditodong” teman sekelasnya untuk mendapatkan bocoran. Jadi mulailah berbagai macam cerita tentang seluk beluk bocoran. Sebenernya dia sendiri mampu buat ngerjain tapi temennya sekelas "ngejebak" dia jadi gak percaya diri. Jadilah sekarang dia bingung. Lingkungan itu memang menyesatkan.
Gila, jaman sekarang makin canggih aja. Kayaknya niat pemerintah untuk memperbaiki kualitas bakal gak ada gunanya klo banyak murid yang mikirin cari jalan pintas bukannya berusaha sebaik-baiknya. Jujur ya denger cerita dia tentang proses menuju UAN jaman sekarang bikin aku puyeng. Ada-ada aja!
Bukannya belajar malah sibuk ngurusin gosip gak jelas!

Emang sih dari dulu hal kayak gitu udah ada (jamanku taon 2005 juga udah santer banget) tapi aku gak ambil pusing tuh. Terbukti juga kami bertiga (yg ikut ngobrol 4 orang) yg udah ngalamin UAN malah santai-santai aja. Bahkan aku yang kena awal-awal sistem nilai minimun juga ngerasa santai. Berkelakuan standart aja. Belajar & refreshing. Padahal aku punya tiga tekanan : UM UGM,UAN dan SPMB (dan yang lolos cuman UAN!)
Jadi kita bertiga nostalgia masa-masa suram persiapan UAN. Ujian praktek olahraga dengan ujian tulisnya yg rata-rata gak bisa dikerjain. Guru-guru yang hobi countdown “hayo…kurang 20 hari lagi” . Berburu soal-soal UAN ke kakak kelas. Diskusi soal bareng. Les sampe malem tapi gak ada hasilnya. Ibu bapak yg punya tagline “Belajar dan jangan maen jauh-jauh”. Boleh ada ato gak kalkulator pas ujian ekonomi. Dapat pasokan jawaban dari belakang apa gak. Duduknya dimana. Masih banyak lagi lah!
Dan itu bikin aq mikir “Ya Allah…masa seperti itu udah lama kulalui ya? Gak terasa.”
Dulu aku menjalani hal itu seperti siksaan,so hard and annoying tapi sekarang saat menengok ke belakang it’s like nothing! Bisa dibilang sudah lupa. Aku sama sekali tidak ingat itu adalah hal yang berat (pada masanya).
Bener kata orang “hari ini adalah yang akan kita tertawakan besok”.

Dan belakangan ini aku kembali ke masa UAN itu malah lebih parah lagi. Mengeluh betapa beratnya itu semua tanpa berusaha keras melaluinya. Aku ingat jelas UAN itu adalah pertama kalinya aku mengambil keputusan “akan kukerjakan sendirian tanpa bantuan jawaban dari siapapun”. Dan aku melakukannya! Nilai UAN di kertas itu 100% dari otakku sendiri.

Aku berharap bisa seperti itu lagi. Punya keberanian dan keyakinan.
Karena aku ingin besok mengingat hari ini dengan tertawa…….bukan menangis.